Post Tebaru

Pembangunan PLTA Ketenger

Potret Lawas dan Sejarah Pabrik Gula di Klampok (1915-1920)

Pembahasan mengenai pabrik gula di Banyumas tidak bisa dijauhkan dari sistem tanam paksa. Dr. Tanto Sukardi menyebutkan perebutan paksa lahan perkebunan menyebabkan pergeseran struktur sosial serta bencana kemiskinan dan kelaparan di Banyumas. Pada awalnya hanya berdiri satu pabrik dibawah pemerintah Belanda, yaitu Pabrik Gula Kalibagor yang berdiri tahun 1839. Penanaman tebu dilakukan dengan sistem tanam paksa. Baru pada tahun 1870 sistem tanam paksa dihapuskan, digantikan dengan sistem sewa tanah. Sistem sewa ini dilakukan oleh pengusaha swasta Eropa dengan pejabat lokal. Sehingga bagi masyarakat dampaknya tidak lebih sama dengan sistem sebelumnya. 

Sejak dibukanya peluang usaha swasta sejak tahun 1870, banyak Pabrik yang kemudian berdiri. Antara lain adalah Pabrik Gula Klampok, Bojong, dan Kalimanah. Pabrik Gula Klampok berdiri tahun 1889. Pada tahun 1895 pabrik ini mengelola lahan sebanyak 550 bau. Lebih luas 50 bau dari PG. Kalibagor. Sedangkan pada tahun 1900 PG. Klampok mengelola lahan 1.150 bau. Selama lima tahun mengalami peningkatan yang pesat. Dilansir dari Banjoemas.com lahan tebu PG. Klampok meliputi daerah Purwonegoro, Mandiraja, Klampok, Susukan, Somagede, hingga barat Banyumas. Bahkan juga menyeberangi Serayu seperti daerah Rakit, Penaruban, Bukateja, Kemangkon dan Tidu. 

Luasnya lahan perkebunan PG. Klampok menjadikannya sebagai pemilik rel lori terpanjang di Banyumas. Bahkan rel Kereta api SDS pun melewati depan Pabrik guna bongkar muat gula dari pabrik menuju pelabuhan. Perkembangan pabrik gula ini terus berkembang dengan pembebasan lahan yang semakin luas pula. Selama periode perang dunia pertama ekonomi dunia tidak berjalan baik untum PG. Klampok. Hingga kemudian pada tahun 1936 PG. Klampok dinyatakan likuidasi atau tutup. 

Saat ini PG. Klampok dijadikan sebagai gudang semen. Lokasinya berada tepat di seberang utara lapangan BLK (Tamkot). Luasnya PG. Klampok sekarang sudah jadi kompleks BLKP Klampok. Pada tahun 70an BLKP ini sempat menjadi pelatihan sekaligus penyalur transmigrasi warga.

Berikut merupakan beberapa potret dari kondisi Pabrik Gula Klampok semasa masih berdiri.

Potret luar Pabrik Gula Klampok. (1920)

Lokomotif dan para pekerja Pabrik (1910).

Area pengepakkan gula yang telah jadi. Terlihat berjejer karung goni berisi gula. (1915)

Proses penggilingan tebu dengan tenaga listrik pertama di Banyumas. (1915)
Mesin pemasak dan pendingin (1915)

Pompa tenaga listrik (1920)



Sumber referensi
Dr. Tanto Sukardi, "Tanam Paksa di Banyumas". Pustaka Pelajar, 2014.
Banjoemas.com, "Pabrik Gula Klampok".
KITLV 








Comments