Post Tebaru

Pembangunan PLTA Ketenger

Beginilah Kondisi Bandara Wirasaba di Purbalingga tahun 1948

Dalam sejarah Banyumas, desa Wirasaba merupakan tempat yang memiliki nilai sejarah sangat kuat. Desa Wirasaba menjadi tempat cikal bakal terbentuknya empat kabupaten yang saat ini kita kenal dengan Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Kesatuan asal mula empat daerah ini sebelumnya bernama kadipaten Wirasaba. Pada masa kerajaan Pajang hingga Mataram Islam empat kabupaten ini berdiri sendiri dengan namanya masing-masing. Namun pada tahun 1830an, tepatnya ketika Perang Diponegoro rampung, Banyumas beralih kekuasaan ke Belanda. Belanda menyebut daerah ini dengan nama Residen Banjoemas. Berawal dari fakta sejarah ini pula kemudian Museum Potret Banyumas mendasarkan kata Banyumas untuk mewakili beberapa kabupaten lainnya. Selain itu faktor kebudayaan dan sosial beberapa kabupaten juga diwakili dengan kata Banyumas. 

Pada masa Belanda, Banyumas memiliki landasan udara (Lanud) yang bertempat di desa Wirasaba. Lanud Wirasaba menjadi tempat yang paling strategis untuk kemiliteran. Bahkan pada Agresi militer pertama, Lanud Wirasaba menjadi prioritas pertama yang direbut dari tentara Indonesia. 

Di masa sekarang lanud Wirasaba dijadikan bandara nasional dengan nama Bandar Udara Jendral Besar Sudirman. Masyarakat sekitar tentu berharap akan perubahan ekonomi sehingga lebih baik dengan adanya bandar udara ini. 

Ada Banyak file foto yang menampilkan kondisi landasan udara Wirasaba. Berikut rangkuman yang sudah saya buat :







Foto tersebut menggambarkan proses perbaikan landasan terbang pesawat. Sebelumnya rusak karena perang dengan pejuang Indonesia. Terlihat beberapa warga lokal Wirasaba sedang menata batu. Kemudian terlihat pula jalan tersebut sedang diratakan dengan mesin penggilas. Terlihat pula diatas mereka Gunung Slamet yang sedikit tertutup awan. 

Keterangan foto
Tahun foto : 31-01-1948
Tempat : Lanud Wirasaba (Bandar Udara Panglima Besar Jendral Soedirman), Purbalingga.
Fotografer: Taillie, J.C. / D.L.C
Sumber foto : Nationaal Archief

Comments