Post Tebaru

Pembangunan PLTA Ketenger

Potret Lawas Cilacap : Kondisi Warga Kembali Dari Pengungsian (1947)

Agresi militer di kalangan bawah merupakan perang sipil dengan tentara Belanda. Sehingga kehancuran tidak bisa ditahan lagi. Ada banyak hal yang dilakukan oleh tentara Indonesia, diantaranya adalah melakukan pembakaran kantor-kantor tertentu, pos pertahanan atau benteng, pengrusakan jembatan atau rel kereta api. Warga sipil pun kerap mengalami dampak mengerikan ini. Khususnya warga yang memiliki hubungan dekat dengan kolonial. Untuk menghindari kekacauan ini banyak warga yang lebih memilih mengungsi menunggu suasana lebih aman. 

Pengungsi ini banyak yang hanya membawa barang penting saja. Sehingga sekembalinya dari pengungsian beberapa warga menunjukan ekspresi stress dan trauma. Berikut potret lawas Cilacap merangkumnya menjadi beberapa foto.

Barang-barang dibawa menggunakan gerobak dengan roda dokar. 

Ekspresi yang dalam seorang Ibu melihat kedua anaknya bermain di depannya. Ada keresahan yang terlihat di pandangannya.

Rombongan Ibu-ibu dan anaknya sedang berjalan sejajar. Terlihat di belakangnya rumah-rumah hangus terbakar. 

Melihat rumahnya terbakar habis, dua orang dalam foto ini terlihat sedih. 


Tahun 1947

Publikasi oleh Geheugen Delpher

Comments