Potret Panen Tebu di Karangtengah (1920)

Gula memang menjadi salah satu komoditas terlaris di masa akhir abad 19 hingga pertengahan abad 20. Sehingga tidak heran apabila banyak peninggalan pabrik gula tersebar di banyak daerah. Tebu sebagai bahan gula sendiri ditanam di banyak lahan desa. Monopoli lahan pertebuan sangat menguntungkan baik untuk orang Belanda maupun pejabat desa. Semakin banyaknya lahan yang dijadikan perkebunan tebu ini sempat memicu kemiskinan dan kelaparan di Banyumas. Karena kurangnya lahan untuk menanam makanan pokok seperti padi. Meski pola penanaman padi dan tebu bergantian setiap tahun, namun kualitas tanah tidak mampu menghasilkan padi yang melimpah. Dengan begitu kelaparan di Banyumas pernah terjadi. 

Berikut potret banyumas akan memberikan cuplikan potret pemanenan tebu di area sawah yang ada di Karangtengah, Banyumas. Pemanfaatan lahan sekarang mungkin sudah menjadi sawah atau lahan palawija. Tidak ada keterangan untuk siapa tebu ini diproduksi. Mungkin diproduksi di daerah Purwokerto atau di Kalibagor. 

Sumber KITLV

Tahun 1920